Upaya Pencegahan Dan Pengendalian

Mencakup langkah-langkah praktis dan kebijakan untuk mengurangi pencemaran di semua sektor, seperti kampanye kesadaran, teknologi ramah lingkungan, dan peraturan-pemerintah.

Pencemaran Air

Strategi pengendalian pencemaran air melibatkan faktor internal seperti sumber daya manusia, pembuatan IPAL, modal, kebijakan, pengawasan, dan informasi, serta faktor eksternal seperti dukungan pemerintah dan pembuangan limbah domestik dan peternakan. Alternatif strategi termasuk meningkatkan peran sumber daya manusia, pembinaan hukum yang tepat, merumuskan kebijakan yang melibatkan masyarakat, meningkatkan koordinasi dalam pembuatan kebijakan, dan mengelola IPAL yang ada. Selain itu, diperlukan strategi pengaturan tata ruang dan perlindungan sumber air dengan pembatasan bangunan, pelarangan penebangan hutan, pengawasan penggunaan sumber air, dan penggunaan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah.

Pengaturan pengendalian pencemaran air di Indonesia telah diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Ini mencakup berbagai jenis pencemaran air, baik dari instalasi maupun non-instalasi. Salah satu langkah serius yang diambil oleh Pemerintah untuk mengatasi pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH).

Upaya penanggulangan dilakukan dengan berbagai pendekatan, baik teknis maupun non-teknis. Strategi teknis melibatkan pengurangan penggunaan bahan pencemar, penggunaan kembali barang untuk keperluan yang sama, dan daur ulang barang. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan seperti:

  • Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari badan air dan permukiman. Setiap industri atau pabrik harus mempunyai fasilitas Instalasi Penjernih Air Limbah (IPAL) atau Unit Pengolahan Limbah (UPL) sehingga limbah yang dibuang tidak mengurangi kualitas perairan.
  • Pembunganan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari badan air
  • Pengawasan terhadap pengelola limbah industri
  • Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran air dan sanksi hukum bagi perusahaan yang sengaja membuang limbah tanpa diolah dahulu.
  • Limbah industri yang mengandung unsur logam dapat diatasi dengan menanam tumbuhan sejenis alang-alang disekitar tempat pembuangan limbah.

Penanggulangan pencemaran secara non-teknis adalah upaya untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan melalui pembentukan regulasi yang merencanakan, mengatur, dan mengawasi kegiatan industri dan teknologi untuk mencegah pencemaran. Regulasi ini seharusnya memberikan panduan yang jelas tentang kegiatan industri, termasuk persyaratan AMDAL, peraturan dan pengawasan kegiatan, serta mempromosikan perilaku yang disiplin. Sementara itu, penanggulangan secara teknis melibatkan pengelolaan finansial industri, seperti mengubah proses pengolahan limbah atau memperkenalkan teknologi baru untuk mengurangi pencemaran.

Pencemaran Tanah

Upaya pencegahan pencemaran tanah terutama fokus pada mengurangi bahan pencemar. Ini meliputi mengukur dan mengumpulkan sampah organik untuk diubah menjadi pupuk kompos. Untuk mengurangi bau tidak sedap dari sampah organik, cara terbaik adalah menimbunnya di dalam tanah secara bertingkat. Sampah anorganik harus didaur ulang untuk dimanfaatkan secara ekonomis. Industri-industri yang menghasilkan limbah berat harus diawasi ketat agar limbahnya dapat diolah sesuai prosedur yang berlaku sebelum dibuang ke lingkungan atau dimurnikan. Limbah radioaktif harus disimpan dalam tangki khusus hingga tidak berbahaya, lalu dibuang jauh dari pemukiman penduduk. Penggunaan pestisida harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan untuk menghindari dampak negatifnya.

Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mengurangi perjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan antara lain:

  • Sampah organik yang dapat membusuk bisa di olah sebagai kompos/pupuk.
  • Sampah organik atau anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara digiling/dipotong-potong menjadi partikel kecil, kemudian dikubur.
  • Pengelolaan limbah industri yang mengandung logam berat, sebelum dibuang kesungai dilakukan proses pemurnian.
  • Penggunaan pupuk pestisida tidak digunakan secara sembarangan, namun sesuai aturan dan tidak berlebihan.
  • Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme.
  • Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dulu pada tangki tertutup dalam jangka waktu yang lama sampai tidak berbahaya, lalu dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman.

Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam meminimalisir adanya dampak yang disebabkan oleh pencemaran tanah, yakni melalui bioremediasi. Bioremediasi adalah teknik detoksifikasi akibat dari polutan organik dan anorganik dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri, ganggang, dst) serta tanaman. Teknik ini dinilai lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
Baca berita dibawah ini mengenai usaha pengendalian pencemaran tanah
Pulihkan Tanah Tercemar, Dosen ITB Buat Teknologi Soil Washing
BANDUNG, itb.ac.id – Saat ini terutama di negara-negara maju dan berkembang, dengan banyaknya aktivitas pembangunan sedikitnya akan mengakibatkan terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan baik ke air, udara, maupun tanah. Pencemaran terhadap tanah menjadi hal yang penting untuk segera ditangani karena akan berpengaruh terhadap aspek lainnya, yaitu air tanah.

Dosen Institut Teknologi Bandung, Agus Jatnika Effendi, Ph.D., dari Kelompok Keahlian Rekayasa Air dan Limbah Cair, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB melakukan penelitian tentang teknologi soil washing atau alat pencuci tanah yang mampu bekerja memperbaiki tanah yang telah terkontaminasi. Soil washing sendiri adalah salah satu teknik memulihkan tanah yang tercemar, kembali ke kondisi awal atau semula. Sehingga tidak menyebabkan terjadinya penghantaran polutan ke media lain. Dalam penelitian, ia menjelaskan, pendekatan yang digunakan adalah remediasi atau pemulihan kembali.

"Yang jadi konsen saya sebagai peneliti adalah bagaimana penanganan pencemaran atau kontaminasi di tanah. Kenapa begitu, karena pada dasarnya, sistem tanah itu akan bergabung dengan sistem air tanah, air itu akan menjadi konsumsi manusia, dan akhirnya manusialah yang tetap terkena dampak,” ujarnya.

Dia mengatakan, sebetulnya banyak sekali teknik pemulihan tanah terkontaminasi, salah satu yang dikembangkan di ITB adalah soil washing. “Soil washing sendiri bukanlah teknologi yang baru sebetulnya, di negara-negara maju terutama negara di mana pembangunan sangat masif, kejadian pencemaran tanah sudah banyak terjadi, dan sudah banyak diaplikasikan,” ujarnya.

Menurutnya, yang unik dari teknologi soil washing ini adalah spesifik terhadap karakteristik setempat. Kemudian, jenis kontaminannya pun berbeda-beda. Selain soil washing, teknik lain untuk pencucian tanah adalah bio-remediasi yaitu menggunakan pendeketan secara biologi dengan memanfaatkan bakteri. Namun dijelaskannya, salah satu kelemahan dari bio-remediasi adalah waktunya yang lambat. “Dengan pendekatan soil washing ini diharapkan waktu pemulihan akan lebih singkat,” tambahnya.
Sistem Kerja Teknologi Soil Washing
Penelitian tentang soil washing mulai dilakukan pada 2015 dengan latarbelakang penelitian dari kasus tanah tercemar minyak bumi. Dijelaskan Agus, sebetulnya sistem kerja dari teknologi soil washing sangatlah sederhana, yaitu memindahkan kontaminan yang melekat di dalam tanah ke dalam media lain (fluida)

“Jadi secara konseptual, kita hanya memindahkan dari tanah ke fluida lain, yaitu cairan. Mirip dengan mencuci baju, baju yang kotor kita rendam dan dicuci sehingga bersih, dan yang kotor adalah airnya,” singkatnya.

Gambar Alat Soil Washing.
Sumber: www.itb.ac.id/berita, 2019
Dia menjelaskan, pada praktiknya, teknologi soil washing bukanlah teknologi yang berdiri sendiri. Akan tetapi juga terintegrasi dengan proses pencucian air (water wash) yang dipakai dalam pencucian tanah, sehingga bisa digunakan kembali.

“Mekanisme secara fisika disebut sebagai desorpsi, yaitu bagaimana melepaskan ikatan kontaminan dengan tanah supaya terkonversi dengan air, supaya nanti ketika sudah masuk ke air, pengolahannya jauh lebih mudah,” ujarnya.

Adapun, jenis-jenis pencemaran yang bisa dibersihkan menggunakan soil washing adalah tanah yang tercemar minyak bumi, dan tanah tercemar logam berat. Itu semua merupakan masalah umum pencemaran tanah yang terjadi di Indonesia. Selain daripada itu, tanah-tanah yang kini tidak produktif karena tercemar seperti yang terjadi di daerah dekat industri tekstil, itu juga bisa dipulihkan menggunakan soil washing.

“Salah satu pertimbangan dari soil washing adalah portable. Jadi mudah diaplikasikan di lokasi langsung. Jadi kalau di satu lokasi perlu dilakukan remediasi, kita bisa dengan segera mengaplikasikannya,” ujarnya

Namun, disampaikan Agus, biaya pemulihan tanah menggunakan teknologi soil washing memang tidaklah murah. Setidaknya diperlukan 100 - 200 USD per meter kubik (m3) untuk memulihkan tanah yang tercemar. Sementara teknologi bio-remediasi memang lebih murah yaitu 20-80 USD per m3-nya. “Memang dari segi biaya lebih mahal pendekatan soil washing, tapi kembali ujung-ujungnya efisiensi waktu,” katanya.

"Riset tersebut merupakan riset terapan. Kami tetap berharap ada pihak yang bekerja sama dalam mengaplikasikan teknologi ini. Karena kalau yang menjadi pertimbangannya adalah waktu, maka soil washing ini adalah alternatifnya," tambahnya.

Pencemaran Udara



Upaya pengendalian pencemaran udara memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan serta kelangsungan hidup makhluk hidup. Manajemen kualitas udara menjadi kunci, yang melibatkan penetapan regulasi oleh pemerintah terkait pemantauan kualitas udara dan kadar polutan yang dapat diterima tanpa membahayakan kesehatan populasi. Dalam proses ini, strategi pengendalian polusi seperti teknik pencegahan dan pengendalian emisi perlu dipertimbangkan.
Gambar Siklus Manajemen Kualitas Udara
Sumber: EPA, 2022
Dia menjelaskan, pada praktiknya, teknologi soil washing bukanlah teknologi yang berdiri sendiri. Akan tetapi juga terintegrasi dengan proses pencucian air (water wash) yang dipakai dalam pencucian tanah, sehingga bisa digunakan kembali.

“Mekanisme secara fisika disebut sebagai desorpsi, yaitu bagaimana melepaskan ikatan kontaminan dengan tanah supaya terkonversi dengan air, supaya nanti ketika sudah masuk ke air, pengolahannya jauh lebih mudah,” ujarnya.

Adapun, jenis-jenis pencemaran yang bisa dibersihkan menggunakan soil washing adalah tanah yang tercemar minyak bumi, dan tanah tercemar logam berat. Itu semua merupakan masalah umum pencemaran tanah yang terjadi di Indonesia. Selain daripada itu, tanah-tanah yang kini tidak produktif karena tercemar seperti yang terjadi di daerah dekat industri tekstil, itu juga bisa dipulihkan menggunakan soil washing.

“Salah satu pertimbangan dari soil washing adalah portable. Jadi mudah diaplikasikan di lokasi langsung. Jadi kalau di satu lokasi perlu dilakukan remediasi, kita bisa dengan segera mengaplikasikannya,” ujarnya.

Namun, disampaikan Agus, biaya pemulihan tanah menggunakan teknologi soil washing memang tidaklah murah. Setidaknya diperlukan 100 - 200 USD per meter kubik (m3) untuk memulihkan tanah yang tercemar. Sementara teknologi bio-remediasi memang lebih murah yaitu 20-80 USD per m3-nya. “Memang dari segi biaya lebih mahal pendekatan soil washing, tapi kembali ujung-ujungnya efisiensi waktu,” katanya.

"Riset tersebut merupakan riset terapan. Kami tetap berharap ada pihak yang bekerja sama dalam mengaplikasikan teknologi ini. Karena kalau yang menjadi pertimbangannya adalah waktu, maka soil washing ini adalah alternatifnya," tambahnya.

Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam meminimalisir adanya dampak yang disebabkan oleh pencemaran tanah, yakni melalui bioremediasi. Bioremediasi adalah teknik detoksifikasi akibat dari polutan organik dan anorganik dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri, ganggang, dst) serta tanaman. Teknik ini dinilai lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
Apakah kalian sudah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan? Upaya apa jika kalian pernah melakukannya?

DISKUSI

Silahkan yang ingin bertanya tuliskan nama dan pertanyaannya dibawah ini.
Teman yang lain bisa membantu menjawab dengan cara reply pertanyaan.
Nama
:
Pertanyaan
: